Selasa, 31 Mei 2011

Bunaken Surga bawah laut didunia

Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai.
Taman nasional ini didirikan pada tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 km². 97% dari taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan, meliputi lima pulau: Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.

Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya. Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini. Spesies alga yang dapat ditemui di Taman Nasional Bunaken adalah Caulerpa, Halimeda dan Padina, sementara spesies rumput laut yang banyak ditemui adalah Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides, dan Thalassaodendron ciliatum. Taman Nasional Bunaken juga memiliki berbagai spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung, moluska dan mangrove. Sekitar 90 spesies ikan tinggal di perairan wilayah ini.
Di daratan, pulau ini kaya akan Arecaceae, sagu, woka, silar dan kelapa. Selain itu, Taman Nasional Bunaken juga memiliki spesies hewan yang tinggal di daratan, seperti rusa dan kuskus. Hutan mangrove di taman ini menjadi habitat bagi kepiting, lobster, moluska dan burung laut.

RAJA AMPAT TEMPAT EKSOTIS



Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.


Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.

Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P. Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.

Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis pigmy seahorse atau kudalaut mini, wobbegong dan Manta ray. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak seperti ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Ada juga pesawat karam peninggalan perang dunia ke II yang bisa dijumpai di beberapa tempat penyelaman menjadikan tempat yang bagus untuk wreck dive seperti di P. Wai. Dan masih banyak lagi situs terumbu karang yang sebenarnya belum pernah dijamah. Ini menjadikan penyelaman di Raja Ampat terasa lebih menantang.


Minggu, 29 Mei 2011

WOW!! Melihat Keindahan Pantai Gili trawangan Lombok [+pict]

Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai “Tîr na Nôg” mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.



Trawangan punya nuansa “pesta” lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.





Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.

Mari kita ikuti salah satu perjalanan wisata seorang jurnalis yang dikutip ruanghati.com dari harian Kompas ke Pulau Gili Trawangan berikut:

Kali kedua saya iseng ke Lombok, salah satu tempat yang selalu ingin saya datangi adalah Gili Trawangan. Entah mengapa, Gili Trawangan selalu mempesona bagi saya. Entah pantainya ataupun suasananya. Pertama ke Gili Trawangan di tahun 2008, kesan pertama adalah indah dan ramai. Maklum saat itu peak seasson, sehingga bule-bule banyak berkeliaran di sepanjang jalan di Gili Trawangan.





Jadi serasa bukan di negeri sendiri. Namun kunjungan kedua saya kali ini kebetulan masuk low season, sehingga pemandangannya sedikit berbeda, karena tidak terlalu penuh.Jika kunjungan pertama saya, saya naik angkutan umum dari kota Mataram, yang rutenya Mataram – Rembiga – Pamenang disambung dengan naik kapal umum dari pelabuhan Bangsal menuju Gili, untuk kali ini saya menggunakan sepeda motor yang saya titipkan di Bangsal.

Daerah yang terindah saat melakukan perjalanan dari Mataram menuju Bangsal, menurut saya adalah ketika kita memasuki hutan Pusuk, yang terkenal dengan banyaknya monyet yang berkeliaran. Jika menggunakan angkutan umum saya tidak dapat singgah, kali ini saya bisa dengan leluasa singgah di beberapa spot yang cantik.





Satu jam perjalanan dari Mataram menuju Bangsal, lumayan membuat badan saya sedikit lelah. Tiba di Bangsal, kebetulan sudah ada public boat yang akan melaju menuju Gili Trawangan, sehingga saya tidak perlu menunggu terlalu lama dan terhindar dari para pedagang-pedagang yang kadang kala sudah sampai taraf mengganggu.

Setelah 30 menit berlalu, sampailah perahu kami di Gili Trawangan. Saya pun bergegas turun, kembali senang karena bisa menyentuh kembali air pantai Gili Trawangan. Terkesan kekanak-kanakan mungkin, tapi enatahlah, magnet apa yang bisa membuat saya selalu tertarik pada pulau yang satu ini. Namun kali ini ternyata beberapa wisatawan lokal harus mendata kan dirinya di pos keamanan yang terletak tidak jauh dari loket tiket gili. Aneh, kunjungan saya yang pertama tidak harus melewati prosedur seperti ini, tapi ya sudah lah, kita ikuti saja aturan mainnya.

Lepas dari pos pendataan pengunjung, saya pun bergegas mencari penginapan yang murah meriah. Tapi sebenarnya penginapan di Gili Trawangan ini masih dalam taraf agak mahal, untuk ukuran pelancong kere seperti saya. Sebenarnya bisa saja saya menumpang di pos penjagaan atau di beebrapa beruga yang ada di barat Gili Trawangan, tapi kali ini rasanya ingin sedikit bermanja-manja untuk urusan tempat menginap. Saya pun mendapatkan kamar yang agak murah di Unique Hotel yang letaknya di dekat jalan utama (sudah pasti agak mahal), namun yang terpenting akses internet nya, hehehehe…..





Selesai urusan check-in dan bongkar muat, saya pun menuju pantai untuk sekedar leyeh-leyeh menikmati cuaca yang sedikit mendung siang itu. Ada beberapa turis asing yang dengan santainya membuka atasannya (topless) dan kemudian berjemur di pinggir pantai. Pemandangan yang berbeda he-he-he…. Awalnya saya ingin ber-snorkeling di pantai sebelah barat, namun karena sudah pernah ber-snorkeling disini, saya pun mengurungkan niat tersebut. Dan tanpa terasa saya pun akhirnya terlelap di sebuah Beruga di pinggir pantai hingga sore menjelang.

Sayang saat itu cuaca kembali mendung, sehingga saya sudah bisa memprediksi tidak akan terlihat sunset yang indah. Saya pun kembali ke penginapan untuk mandi. Di Gili Trawangan, saya bisa setiap saat ingin mandi. Selain karena cuacanya yang panas, didukung juga air yang kita pergunakan untuk mandi adalah air asin, sehingga akan terasa lengket terus di badan ini. Sampai-sampai saya sering tertawa geli dalam hati jika sedang berjalan kaki di Gili Trawangan dan menemui ember air minum kuda-kuda penarik Cidomo, yang ternyata berisi air tawar dan hanya diperuntukkan untuk kuda-kuda tersebut. Ternyata di sini, kuda memegang kuasa, he-he-he…

Salah satu yang saya sukai dengan Gili Trawangan adalah kehidupan malamnya. Di sini, untuk urusan café to café memang lumayan menghibur. Dan untuk tiap malamnya, pasti ada saja beach party. Berbeda dengan café-café di Kuta Bali yang selalu menyediakan hiburan malam pada saat yang bersamaan, di Gili Trawangan terdapat giliran waktu bagi mereka, sehingga tiap hari pasti akan berbeda café mana yang akan mengadakan beach party. Sayang kali ini saya kurang begitu tertarik untuk menikmati hiburan malam di Gili Trawangan, sehingga setelah makan malam, saya memutuskan untuk menggunakan fasilitas internet penginapan.



Keesokan harinya, sebelum tengah hari, saya sudah meninggalkan Gili Trawangan. Agak terlalu cepat memang, namun hal itu dikarenakan saya masih ingin mengunjungi beberapa tempat di Lombok. Mungkin selanjutnya saya ingin berkunjung ke Gili Nanggu, yang saat ini sedang ramai dibicarakan karena keindahan pantainya.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango


Taman Nasional Gunung Gede Pangeango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia
TNGGP merupakan 5 Taman Nasional pertama yang ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980
Keadaan alamnya yang khas dan unik, menjadikan TNGGP
sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama


Pengelolaan Kawasan


TNGGP merupakan salah satu dari 5 taman nasional yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980
dan sampai tahun 2007 sudah 50 taman nasional dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia
Seperti halnya kawasan konservasi lainnya di Indonesia pengelolaan kawasan TNGGP merupakan tanggungjawab dari
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan

Secara administratif kawasan TNGGP berada di 3 kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Pro. Jawa Barat
dengan letak geografis antara 6°41’ - 6°51’ LS, 106°50’ - 107°02’ BT
Kantor pengelola yaitu Balai Besar TNGGP berada di Cibodas dan dalam pengelolaannya dibagi menjadi 3 Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (Bidang PTN Wil)
yaitu PTN Wil I di Cianjur, PTN Wil II di Selabintana-Sukabumi dan TN Wil III di Bogor

Tentang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Dengan luas 22.851,03 Ha kawasan ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan dengan hanya berjarak 2 jam (± 100 km) dari Jakarta
Di dalam kawasan hutan TNGGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” kantong semar (Nephentes spp)
berjenis-jenis anggrek hutan dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah seperti jamur yang bercahaya

Disamping keunikan tumbuhannya kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar seperti
kepik raksasa dan lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll serta 250 jenis burung
Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung juga Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah
Ketika anda hiking di kawasan TNGGP anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977
dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995

Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede
Masyarakat percaya bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi akan tetap menjaga Gunung Gede agar tidak meletus

Mari bersama-sama melestarikan alam yang sangat berharga ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang!!!
Dimulai Dengan Hal Kecil Dengan Membuang Sampah Pada Tempatnya


Flora dan Fauna

TNGGP memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana.

Ekosistem sub-montana dicirikan oleh banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima walliichii)
Sedangkan ekosistem sub-alphin dicirikan oleh adanya dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis, bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium)

Juga terdapatnya si pohon raksasa Rasamala (Altingi Exelsa)

kantong semar (Nephentes spp)

Disamping keunikan tumbuhannya kawasan TNGGP juga merupakan habitat bagi satwa primata yang terancam punah seperti Owa (Hylobates moloch)

Surili (Presbytis comata)

dan Lutung Budeng (Trachypithecus auratus)
dan satwa langka lainnya seperti Macan Tutul (Panthera pardus melas)



Eksotisme Lembah Jemplang, sisi lain Gunung Bromo

Gunung BROMO??? siapa yang tak kenal tempat wisata yang satu ini

Gunung Bromo merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Timur. Tempat wisata alam ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di timur kota Malang, Jawa Timur. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri. Dengan pemandangan yang khas membuat Bromo layak menjadi tujuan wisata


Photo diatas merupakan photo Gunung Bromo yang paling sering kita lihat, namun ada sisi lain gunung Bromo yang tidak kalah eksotisnya. "Lembah Jemplang"

Lembah Jemplang, sebuah lembah savana yang terletak di sebelah selatan Gunung Bromo. Dengan didominasi tumbuhan tanaman jenis pakis, ilalang, tumbuhan lavender serta rerumputan lainnya membuat kawasan ini seperti karpet hijau raksasa. layaknya pemandangan di daratan tingggi New Zealand atau Skotlandia

Ini sebagian Pict Lembah Jemplang




































CINTAI SETIAP JENGKAL NEGERIMU

Visit Indonesia : Mengenal tempat wisata di Indonesia



Indonesia, inilah negeri yang menakjubkan karena banyak hal yang akan Anda temukan di kepulauan hijau nan indah yang disebut sebagai zambrud khatulistiwa ini. Sebuah negeri yang menawan dengan pesona keanekaragaman alam dan budaya berpadu dalam masyarakatnya yang ramah dan mampu memberi kesan mendalam bagi pengunjungnya.

Anda dapat menikmati sensasi wisata belanja dan rekreasi sambil mencicipi wisata kuliner, berwisata budaya dan wisata sejarah sambil tak lupa membawa pulang oleh-oleh khas daerah. Bila Anda berani mengapa tidak mulai bersiap-siap berpetualang wisata alam dan wisata bahari selama seminggu yang sanggup memberi pengalaman pribadi yang mengesankan.

Indonesia atau Nusantara nama lainnya, inilah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah total pulau mencapai 17.508 pulau. Terdiri dari 5 kepulauan besar dan 30 kelompok kepulauan kecil. Kepulauan Nusantara terbentuk dari pegunungan yang membujur dari barat ke timur, dilewati garis khatulistiwa dan terletak di antara benua Asia dan Australia, serta dikelilingi oleh Samudera Hindia dan Pasifik yang menempatkannya dalam wilayah strategis dunia.

Dengan ribuan pulau yang membentang sepanjang 5.120 km itu sebetulnya wilayah Indonesia terdiri 30 persen daratan, sementara sisanya 70 persen sejatinya adalah lautan. Wilayah besar tersebut menjadikan Indonesia seluas Amerika Serikat atau setara jarak antara London dan Moscow. Pulau-pulau terkenal di Indonesia adalah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, kemudian sisanya adalah pulau-pulau kecil. Masing-masing pulau memiliki keunikan budaya, adat-istiadat, kepercayaan, makanan, cerita sejarah, serta keindahan bentangan alam yang mampu membuat Anda berdecak kagum.

Indonesia memiliki populasi lebih dari 235 juta jiwa atau terpadat keempat di dunia. Terdiri kurang lebih 350 etnis suku dengan 483 bahasa dan budaya. Bayangkan keragaman dan kekayaan budayanya tersebut dapat hidup berdampingan secara harmonis. Mayoritas penduduknya beragama Islam dan terkenal karena jumlah masjidnya yang sangat banyak dan penyumbang jemaah haji terbesar di dunia.

Saat ini, setelah enam dasawarsa kemerdekaan, Indonesia telah menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Indonesia terus berjuang menghadapi krisis keuangan global dan menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif. Masyarakat internasional telah mengenal bangsa Indonesia karena kemoderatannya dan toleransi. Indonesia dikenal masyarakat dunia telah berhasil mengatasi konflik perbedaan agama dan ras. Maka dari itu, banyak negara yang sedang mengalami konflik antar agama, budaya, dan ras meminta bantuan pada Indonesia.

Sejak berabad-abad wilayah ini telah didatangi oleh berbagai bangsa yaitu India, China, Arab, dan Persia. Mereka telah meninggalkan warisan budaya yang sekarang ini masih dapat Anda nikmati. Berikutnya beberapa bangsa Eropa dan Jepang datang ke negeri ini yaitu Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang, mereka tergiur dengan kekayaan yang luar biasa negeri ini kemudian berhasil menancapkan pemerintahan penjajahan dan pendudukan.

Indonesia adalah negeri yang bercita rasa seni tinggi dengan kekayaan kesenian tradisionalnya bukan hanya mencipta tetapi mereka telah berhasil membawanya pada tingkat tertinggi. Upacara-upacara keagamaan dan ritual yang ada hampir di seluruh daerah menjadikan daya tarik unik bagi wisatawan. Benda-benda tradisional kerajinan tangan seperti kilau permata dari Martapura, emas di Surabaya dan perak di Yogyakarta, menikmati musik trasisional dan kontemporer, tarian eksotis dan penuh makna, kehidupan kosmopolitan yang serba modern di kota besar sambil berbelanja berbagai produk berkelas dunia dari busana di berbagai butik, hingga kerajinan. Bila Anda tertarik mengapa tidak sepuasnya berbelanja barang-barang lokal yang dijual di pasar tradisional dan pinggir jalan, tentunya Anda dapat mengeluarkan keahlian tawar-menawar.

Jangan terlewat juga untuk berpetualang mencicipi aneka kuliner bercita rasa dari lesehan di pinggir jalan hingga restoran ternama berkelas internasional dan tentunya halal. Anda juga dapat terpukau dengan 327 jenis takstil asli Nusantara, seperti batik, songket, bordir, tenun ikat, dan banyak lainnya, terbuat dari sutera ataupun katun dengan motif khas daerah tradisional dan modern. Sangat banyak kerajinan tangan-tangan terampil yang dapat menjadi oleh-oleh tepat dan berkesan untuk orang yang menanti cerita wisata Anda.

Bila Anda ingin melancong di pulau-pulau kecil di Nusantara maka ini akan menjadi pengalaman yang mengasyikan. Bukan karena masih banyak pulau yang belum terjelajahi bahkan belum diberi nama tetapi juga Anda akan kagum dengan pemandangan gunungnya, air terjun yang mengalir ke sungai-sungai, kesejukan hutan tropis berpadu dengan laut terbentang, berselancar dalam ombak bergelombang atau menyelam di kedalaman laut biru. Nah, bagaimana bila Anda coba berenang dengan dugong, lumba-lumba, atau mantaray besar.

Indonesia diberkahi alam yang indah dari sawah yang subur di Jawa dan terasering indah di Bali dengan budayanya yang eksotik. Ada bnyak hutan hujan tropis yang mewah di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, atau padang rumput luas seolah tanpa batas si savannah Nusa Tenggara. Bagaimana juga bila Anda disediakan tempat untuk mendaki hingga ke puncak gunung es abadi di Jaya Wijaya Papua?

Laut Indonesia menyimpan kekayaan laur biasa. Diperkirakan, luas terumbu karang di dunia mencapai 284,300 km2. Indonesia mempunyai sekitar 18% terumbu karang dunia, dengan keanekaragaman hayati tertinggi lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis Moluska, dan 1500 jenis udang-udangan.Di bawah laut para ilmuwan menemukan ikan coelacanth prasejarah di Sulawesi Timur, Disini terdapat ratusan spesies ikan dan koral yang menakjubkan. Di Sumatera ditemukan ikan Paedocypris progeneticaini yang berukuran hanya sebesar nyamuk dengan panjang 7,9 mm, ada juga Python reticulata di Sulawesi yang mempunyai panjang 10 meter.

Beraneka jenis flora dan fauna darat hidup di Indonesia mulai dari komodo raksasa dari masa prasejarah sebagai spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Indonesia menjadi negara yang memiliki spesies hiu terbanyak di dunia dengan jumlah 150 spisies hiu, salah satunya hiu tutul. Ada juga orang utan di Kalimantan, badak berculah satu di jawa, anoa di Sulawesi, kerbau kerdil, burung kakatua yang berjambul indah, juga ada burung cenderawasih di Papua yang seolah menceminkan daya tarik pulau yang belum terjamah.

Jangan lupakan, Indonesia juga merupakan habitat Rafflesia arnoldi, bunga terbesar di dunia yang hidup di Bengkulu. Indonesia memiliki Biodiversity Anggrek terbesar di dunia dengan 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar yaitu Anggrek Macan (Grammatophyllum speciosum) sampai yang terkecil seperti Taeniophyllum yang tidak berdaun, termasuk Anggrek Hitam langka dan hanya terdapat di kalimantan dan Papua. Indonesia juga memiliki berbagai jenis rempah-rempah, kayu beraroma dan beragam buah-buahan.

Indonesia beribu kota di Jakarta, terletak di pantai utara Jawa bagian Barat. Kota ini menjadi pusat pemerintahan, pusat bisnis dan keuangan. Sebuah kota besar, metropolitan modern dengan penduduk 9 juta orang. Kini Jakarta menjadi tempat percampuran budaya dari semua kelompok etnis yang berbeda dari seluruh Nusantara.

Kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Bali, Medan, Padang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Makasar terhubung oleh penerbangan nasional dan internasional. Terdapat banyak pesawat regular dengan harga murah yang dapat membawa Anda ke berbagai kota-kota di Indonesia atau pulau-pulau terpencil dimana dapat dimulai sebuah penjelajahan dan wisata di zambrud khatulistiwa yang kita cintai ini.